Putri Indonesia Semarakkan SBC 2011

Puteri-Indonesia.jpg
Laporan Wartawan Tribun Jogja / Ade Rizal

TRIBUNJATENG.COM  - Kehadiran empat wanita cantik yakni Puteri Indonesia Nadine Alexandra Dewi, Puteri Indonesia Lingkungan dr Reisa Kartikasari, Puteri Indonesia Pariwisata Alessandra Khadijah
Usman, dan Puteri Intelegensia Indonesia Inda Endaliani seolah menjadi magnet tersendiri dalam gelaran Solo Batik Carnival (SBC) 2011 kali ini. Mereka ikut berbaur dan menari bersama 600 perserta karnaval yang lain menyusuri Jalan Slamet Riyadi Solo, Sabtu (25/06/2011).

Meski mengenakan kostum yang hampir sama dengan peserta lain, namun kecantikan empat Puteri Indonesia tersebut nampak mencolok dibandingkan peserta lain. Nadine, nampak anggun mengenakan kostum carnival Kanjeng Ratu Kidul berwarna hijau tua. Sementara Reisa tak kalah anggunnya dengan kostum Nyi Roro Kidul yang didominasi warna hijau muda. Kedua puteri tersebut tergabung dalam kelompok cerita Ratu Pantai Selatan.

Sementara itu, seakan tak mau kalah dengan Puteri Indonesia yang lain, Alessandra dan Inda pun memikat hati penonton SBC dengan lenggokannya nan anggun. Kedua puteri tersebut tergabung dalam kelompok cerita legenda Kencono Wungu. Nuansa meriah carnival sangat terasa pada kostum yang mereka kenakan, namun keanggunan Puteri Indonesia tetap terpancar dari kedua perempuan cantik itu.

Uniknya, seluruh peserta SBC 2011 mengenakan kalung yang terbuat dari janur kuning. Selain itu, setiap peserta mendapat cipratan air yang diambil langsung oleh pihak panitia dari Samudra Hindia. Kalung dan cipratan air tersebut dimaksudkan untuk menolak bala sesuai dengan anjuran dari sejumlah tokoh masyarakat Kota Solo.

Sebanyak 324 karya kostum ditampilkan dalam gelaran SBC 2011. Di antara para peserta SBC terdapat pula sejumlah penari dan pembawa properti berjalan sebagai pendukung setting masing-masing cerita legenda. Sebanyak sekitar 600 orang terlibat dalam gelaran akbar tersebut. Seluruh peserta membentuk barisan rapi yang panjangnya mencapai sekitar 500 meter di titik start.

Tak hanya berjalan dan memeragakan kostum saja, para peserta berlenggok  mengikuti alunan musik dari Temperente Percussion. Setiap gerakan dan alunan musik iringan disesuaikan dengan tema cerita legenda dari masing-masing kelompok. Alunan musik etnik nan lembut dari Temperente Percussion membuat suasana mistis terbangun dalam gelaran SBC 2011 kali ini.

Sesuai dengan konsep kemasan gelaran SBC 2011 yakni opera jalanan, maka properti dan setting pun diperhatikan dengan seksama. Pada garis start, penonton dan tamu undangan dibuat terpesona dengan pemainan lighting dan setting terowongan dari 200 bambu yang berjajar sepanjang sekitar 50 meter. Posisi tamu undangan yang berada di dalam terowongan tersebut memberi kesan bahwa mereka seolah-olah terlibat langsung dalam pertunjukan. Properti pun sangat diperhatikan dalam pertunjukan SBC 2011 disesuaikan dengan tema masing-masing kelompok.

Sebuah ogoh-ogoh setinggi sektar 4 meter diusung dalam kelompok Ande-ande Lumut. Ogoh-ogoh tersebut menggambarkan sosok Yuyu Kangkang dalam cerita itu. Sebanyak sekitar 50 orang menari dengan membawa kain di sekitar ogoh-ogoh tersebut. Kombinasi gerakan tari dan lambaian kain memberi kesan seolah Yuyu Kangkang tersebut berjalan di atas air.

Setting cerita Roro Jonggrang dihiasi sebuah replika candi yang dibuat di atas sebuah kereta. Tinggi replika candi tersebut sekitar 4 meter dan diiringi beberapa kereta-kereta lain yang lebih kecil. Tak ketinggalan sejumlah peserta yang membawa puluhan pohon hayat dan kalpataru semakin menyemarakkan kelompok Roro Jonggrang.

Sementara itu, setting cerita Koncono Wungu didukung dengan replika Candi Bentar. Kelompok ini juga didukung dengan setting lampion. Ada sekitar 50 orang pembawa lampion menambah semarak suasana kelompok cerita Kencono Wungu.

Suasana mistis makin kental terasa saat kelompok cerita Ratu Pantai Selatan melintas. Mengendarai dua kereta kencana tokoh Ratu Pantai Selatan muncul dengan kecantikan dan keanggunannnya. Sebuah tarian ombak menggunakan properti sebuah kain berwarna biru sepanjang sekitar 40 meter mengiringi jalannya kelompok cerita Ratu Pantai Selatan.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Related Websites